Banner Iklan Sariksa

Resiko Bekerja Dengan Orang Lain


Setiap pekerjaan mempunyai resiko, baik itu ringan maupun berat. Namun semakin berat tugas yang kita lakukan semakin ada peningkatan dalam hal instensif atau gaji si pekerja tersebut.

Saya akan akan membahas resiko pekerjaan secara umum. Tidak ada maksud mensudutkan atau merendahkan apapun itu jenis pekerjaannya.

Bagi kita bekerja adalah sumber mata pencaharian utama, apalagi kita sudah berkeluarga yang harus menafkahi anak dan istri. Atau mungkin kita masih sendirian namun ada beban tanggung dalam keluarga besar, seperti menafkahi kedua orang tua dan membantu saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan dana untuk biaya pendidikannya.

Mungkin disini ada yang belum pernah bekerja, atau masih baru mencoba rasanya bekerja. tidak masalah, kamu tetap boleh membaca tulisan ini. Barangkali bisa belajar dari setiap pengalaman yang saya sampaikan.

Mungkin setiap orang akan merasakan hal yang berbeda-beda pada saat bekerja dengan orang lain. Namun akan saya ringkas, resiko diantaranya adalah:

1. Tidak sesuai tugas utama

Yang namanya sebuah kebutuhan akan terus berubah-ubah, dan terus berganti dengan hal yang baru. Walaupun sebenarnya tugas yang harus kita kerjakan A namun bisa saja tugas A tersebut akan berganti B, C, Dan seterusnya.
Kejadian seperti ini sudah banyak terjadi dimana-mana baik perubahannya tersebut kecil bahkan skala besar.

2. Gaji tidak kunjung naik

Pernah dong kita merasakan satu hal ini, padahal tugas pekerjaan semakin hari tambah numpuk tapi gaji tidak ada perubahan yang positif. Kadang membuat kita agak bosan dan malas. Apalagi jumlah gaji yang diberikan tidaklah begitu banyak hanya cukup untuk satu bulan, atau ada diantara kita yang bekerja dengan orang lain hanya sekedar bantu-bantu saja otomatis upah yang diberikan tidaklah istimewa.

Baca juga: Menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H

Efek negatifnya adalah kualitas bekerja kita untuk orang lain tersebut cenderung menurun. Hanya orang-orang yang loyal dan berhati malaikat yang bisa menjalani pekerjaan tersebut hingga bertahun-tahun.

Jika permasalahan tidak ada kenaikan gaji sama sekali, bisa saja kita akan putus mitra, putus bekerja dengan orang tersebut.

3. Mendapat tekanan kerja

Namanya juga bos besar yang terus memantau setiap pekerjaan yang kita lakukan. Tidak semua bos baik semua, ada bos yang temperamental yang suka marah-marah, salah sedikit mudah emosi. Bila mendapati bos seperti ini maka harus bersabar dengan seribu lipat.

Banyak sekali tekanan dalam pekerjaan, bisa saja kemampuan kita tidak begitu bagus dalam pekerjaan yang kita lakukan, secara otomatis akan begitu berat saat kita menjalani, maka kita harus banyak belajar dengan hal-hal baru yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

Ada juga teman satu tempat kerja yang suka iseng dengan aktifitas kerja kita, suka memanfaatkan tenaga kita, suka usil dan lain-lain.

4. Melupakan kebutuhan pribadi

Yang satu ini kerap terjadi bagi pekerja lemburan, asiknya dunia kerja membuat kita terlupakan dengan kebahagiaan, kesenangan dan kewajiban kita.

Orang yang sudah bekerja dengan tugas pekerjaan yang besar otomatis harus bisa mengatur waktu yang lebih, dibanding para pekerja yang tugas pekerjaannya ringan.

Sudah tidak asing lagi orang yang buta dengan pekerjaan melupakan yang namanya ibadah, lupa pulang cepat, bahkan mandi, dan lain-lain. Padahal sebenarnya semua itu sebuah kebutuhan yang melekat dalam diri kita yang harus kita lakukan dan segerakan.

5. Tidak mendapat asuransi

Yang namanya sakit semua orang tidak menginginkannya, justru pada waktu bekerja kita berharap selalu sehat dan bugar sehingga bisa mengerjakan tugas pekerjaan dengan semangat.

Namun jika sakit itu datang maka akan ada yang namanya libur bahkan cuti. Hal ini akan mengganggu hasil kualitas pekerjaan kita.

Akan tetapi semua biaya perawatan, obat-obatan bahkan rumah sakit kita semua yang menanggungnya. Amit-amit jika sakit yang kita alami parah atau terjadi kecelakaan kerja.

Bisa saja kita sakit karena disebabkan dalam pekerjaan tersebut, dan kitapun statusnya masih menjadi bagian dari tim para pekerja yang dipegang oleh bos tersebut.

Tapi apa boleh buat jika ini yang terjadi kepada saudara-saudara, mungkin kamu kurang beruntung.

6. Perasaan tidak nyaman

Banyaknya koreksi dan penolakan, pastinya akan membuatmu sedikit stres. Pusing tuju keliling hingga jadi tidak fokus dalam bekerja. Terutama buat kamu yang masih beberapa hari bekerja bahkan satu sampai dua bulan, akan banyak sekali koreksi dan penilaian dari pihak manajemen atau langsung dari bos.

Ketidaknyamanan ini biasanya membutuhkan waktu untuk bisa benar-benar hilang. Mungkin saja kita belum terbiasa dengan pekerjaan baru, teman baru, dan lingkungan kerja yang baru. Harus bisa beradaptasi dengan semuanya.

Namun yang perlu menjadi catatan, kita boleh saja tidak nyaman dengan sistem dan aturan pekerjaan di tempat kerja kita itu hal yang wajar, namanya sebuah kebijakan dan peraturan pada dasarnya seperti sesuatu hal yang membatasi gerak kita untuk tidak keluar dari wilayah kerja. Sebenarnya kebijakan tersebut bertujuan baik untuk kesuksesan dan keberhasilan para pekerja.

Yang tidak diperbolehkan mencampur adukkan ketidaknyamanan kepada sistem kerja dengan ketidaknyamanan kepada personal, jika kita tidak nyaman kepada pribadi si bos atau teman kerja maka harus kita pisah jangan disatukan dengan permasalahan pekerjaan. Kita harus benar-benar memisahnya. Kita harus mempunyai sifat dan sikap profesional.

7. Kerjamu kurang dihargai

Jika sudah pada tahapan ini, sebaiknya kamu siap-siap untuk memikirkan apakah kamu tetap bertahan hingga mendapat panggilan kamu akan dikeluarkan, atau jauh-jauh hari kamu mempersiapkan untuk pindah atau melamar kerja di tempat lain pastikan kamu sudah mempersiapkannya dengan baik dan matang.


KESIMPULAN PENTING!

Sebesar apapun resiko bekerja dengan orang lain, dan seberat apapun nantinya tekanan dan ujian dalam bekerja. Kita harus tetap bersamangat dan berusaha keras memberikan yang terbaik. Karena sebenarnya kita sedang belajar dan mempersiapkan masa depan yang lebih membaik.

Bagi yang belum pernah bekerja, cobalah untuk mencoba! agar tahu bagaimana rasanya mempunyai pengalaman kerja. Semakin banyak pengalaman kerja yang kita miliki, besar kemungkinan akan mempermudah kita diterima saat kita melamar kerja di perusahaan atau lembaga.

Budi Talent

Penulis, Desainer, Developer

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama